Kamis, 05 Februari 2009

Motivasi Bisnis

WAHAI MAHASISWA....BISNISLAH!!!!


Jangan kaget dulu dengan judul di atas. Dalam tulisan ini, kita hanya berbagi pengetahuan dan pengalaman saja, jadi tidak wajib untuk diikuti. Ini tergantung persepsi dan sikap masing-masing individu. Coba perhatikan kisah dari Robert T. Kiyosaki dalam The Cashflow Quadrant berikut ini.

”Cerita ini merupakan cerita tentang saran dari dua orang ayah yang berbeda dalam hal uang dan pilihan hidup. Yang satu adalah ayah kandung saya (berpendidikan tinggi) dan yang kedua adalah ayah sahabat saya (droupout SMU). Yang satu miskin yang satu kaya.”

Setiap kali saya mendapat pertanyaan, ”Kamu mau jadi apa kalau sudah besar?”

Ayah berpendidikan tinggi tapi miskin selalu menyarankan, ”sekolah, dapat nilai bagus, dan lalu mencari pekerjaan yang aman, dan menjamin.” Ayah miskin saya menganjurkan supaya jadi pegawai dengan bayaran tinggi dan mementingkan slip gaji teratur, tunjangan, dan keamanan pekerjaan.

Ayah saya yang kaya, tapi tidak berpendidikan, menyarankan kepada saya, ”sekolah, lulus, bangun usaha, dan jadilah penanam modal yang berhasil.”

Cerita tersebut menggambarkan adanya dua pandangan dan kenyataan yang berbeda. Pandangan pertama, selalu menekankan bahwa kita harus menjadi pekerja/pegawai untuk mendapatkan bayaran yang tinggi. Pandangan kedua, menekankan pada aspek bisnis (terutama menjadi pemilik atau investor), yaitu bahwa untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi kita harus berani untuk mengambil langkah: BISNIS.

“Di tengah kondisi bangsa yang tidak stabil, semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan.” Kalimat tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita. Lalu, apa yang harus kita kerjakan? Mencari kerja sesuai bidang, mencari kerja seadanya (pindah dari bidang yang digeluti), atau......menciptakan pekerjaan bagi orang lain?

Pada saat ini (mulai detik saat Anda membaca), sebagai bagian dari komunitas bangsa yang tengah tidak menentu, bangunlah paradigma bahwa kebebasan finansial akan terwujud apabila kita sendiri yang menetukan, tentu salah satu caranya kita mulai dengan kata “BISNIS”. Kita harus mau mencoba membangun bisnis kita sendiri.

Kebanyakan orang masih ragu atau enggan untuk membangun sebuah bisnis dikarenakan adanya risiko yang harus ditanggung apabila usaha atau bisnis yang kita jalankan gagal. Pandangan-pandangan seperti itu yang kini mengendap dalam pikiran, hati, atau bahkan sampai ke tulang rusuk. Memang, hal yang paling menakutkan dalam bisnis adalah rugi dan bangkrut. Namun, hal tersebut bukanlah tidak bisa kita hindari.

Risiko dalam bisnis dapat kita hindari dengan persiapan yang kita lakukan. Beberapa hal yang dapat dilaksanakan (untuk bisnis pemula) agar dapat menghindari atau setidaknya meminimalisasi risiko antara lain:

1. Sekolah

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Karakter manusia dibentuk melalui proses pendidikan. Seperti dalam penggalan cerita di atas, dua ayah (miskin atau kaya) menyarankan untuk tetap sekolah agar kita mendapatkan keberhasilan. Dengan pendidikan, kita dapat mengetahui banyak hal yan berkaitan dengan bisnis, misalnya perencanaan bisnis, strategi bisnis, dan lain sebagainya. Pendidikan “tidak harus” ditempuh secara formal. Keterbatasan biaya yang dialami oleh sebagian besar orang tetap bisa diatasi dengan menempuh pendidikan nonformal, seperti kursus.

2. Belajar dari pengalaman

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengalaman ini bisa kita dapatkan dengan berbagai cara. Pengalaman kita dapatkan tidak harus berasal dari diri kita sendiri. Kita bisa melihat pengalaman orang lain dengan membaca atau mencari tahu dari orang lain. Pengalaman-pengalaman ini penting bagi kita yang akan menjalankan bisnis, sehingga kita bisa melakukan persiapan untuk mengantisipasi risiko yang ada dengan belajar dari pengalaman tersebut. Banyak sekali kisah sukses maupun gagal yang bisa kita dapatkan dengan membaca buku atau kita browsing di internet.

3. Berani mencoba

Risiko bisa kita “kalahkan” ketika kita ada usaha untuk mengalahkannya. Banyak orang mengatakan “tidak” padahal belum mencobanya. Sebagai calon pengusaha, kita harus berani mencoba memulai usaha kita. Jangan pernah pesimis, berpikirlah optimis bahwa usaha kita akan berhasil. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi bila kita tidak pernah mencobanya.

4. Doa

Hal yang tak kalah penting dalam setiap kita akan melakukan sesuatu adalah berdoa. Kekuatan doa memiliki hal yang begitu luar biasa. Banyak sekali buku-buku yang membahas kekuatan doa. Tidak ada salahnya untuk membacanya karena itu juga akan memberikan dimensi lain bagi kita untuk menuju sebuah keberhasilan.

Hal-hal lain juga bisa kita lakukan untuk menghindari risiko seiring dengan berjalannya usaha seperti sikap kreatif dan inovatif serta strategi-strategi pemasaran dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa contoh bisnis (sepanjang pengetahuan dan pengalaman penulis yang memiliki risiko kecil) yang dapat dilakukan oleh pemula (contoh: mahasiswa) untuk sekedar menambah uang saku:

1. Voucher pulsa

Mahasiswa tentunya memiliki teman-teman yang banyak. Sebagian besar atau bahkan semua memiliki handphone. Hal ini merupakan pasar potensial bagi pelaku bisnis pulsa. Modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis pulsa ini tidaklah besar dan risikonya pun hampir tidak ada, khususnya pulsa elektronik. Banyak sekali agen yang menawarkan investasi awal yang cukup ringan antara Rp50.000 s/d Rp200.000 (satu chip untuk semua operator). Bahkan ada agen yang menawarkan pendaftaran gratis sehingga uang yang kita depositkan seluruhnya menjadi modal awal kita. Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis pulsa ini adalah: harga kita yang menentukan, tidak ada target (biasanya untuk one chip all operator), dan tidak ada risiko kadaluwarsa.

2. Bisnis via internet

Banyak sekali bisnis yang dapat kita lakukan dengan menggunakan internet. Berbagai macam website menyediakan layanan buat kita dan memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Situs-situs seperti amazon.com menggunakan internet sebagai alat utama untuk menjalankan bisnisnya. Tentunya kita masih kesulitan untuk membangun toko online seperti amazon.com, namun kita bisa memulainya dengan membuat website atau blog pribadi (yan tentunya gratis) untuk mempromosikan produk-produk yang kita hasilkan (misal: kerajinan tangan atau produk-produk unik lainnya). Tanpa modal yang besar (ya paling tidak modal buat akses internet) kita bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari penggunaan internet. Dari sinilah, kita akan memulai apa yang dinamakan dengan e-commerce atau e-business.

3. Bisnis lain

Bisnis lain seperti membuka toko buku kecil-kecilan, menjual camilan, berbagai usaha makanan dan minuman (seperti gorengan atau jus) bisa dilakukan asal kita jeli mengamati potensi pasar yang ada di lingkungan sekitar kita.


SELAMAT MENCOBA....JANGAN PERNAH TAKUT GAGAL....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar